Jurnal Keperawatan dan Administrasi Kesehatan https://ejournal.stikesbethesdatmh.ac.id/index.php/repository <p>Jurnal Keperawatan dan Adminsitrasi kesehatan</p> STIKES Bethesda Tomohon id-ID Jurnal Keperawatan dan Administrasi Kesehatan GAMBARAN TINGKAT RESIKO JATUH PADA LANSIA DI KELURAHAN WINENET I KECAMATAN AERTEMBAGA KOTA BITUNG https://ejournal.stikesbethesdatmh.ac.id/index.php/repository/article/view/7 <p>Latar Belakang Resiko jatuh merupakan salah satu penyebab utama dari kematian<br>dan cedera pada populasi lansia. Di Indonesia, lansia mengalami jatuh setiap tahunnya<br>sekitar 30%. Insiden jatuh pada lansia meningkat dari 25% usia 70 tahun menjadi<br>35% setelah berusia lebih dari 75 tahun. Salah satu penyebab jatuh yaitu gangguan<br>pola jalan. Resiko jatuh pada lansia adalah bahaya yang paling mungkin terjadi dan<br>cedera akibat jatuh sebagai kondisi yang memberi dampak terburuk seperti luka<br>robek, fraktur, cedera kepala, pendarahan sampai kematian. Meskipun begitu, resiko<br>jatuh jugalah yang menjadi ancaman yang paling mungkin bisa untuk diantisipasi.<br>Metode penelitian yang di gunakan adalah deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk<br>diketahuinya Gambaran Tingkat Resiko Jatuh Pada Lansia di Kelurahan Winenet I<br>Kecamatan Aertembaga Kota Bitung. Pengumpulan data dilakukan menggunakan<br>kuesioner yang disebarkan secara langsung kepada lansia di Kelurahan Winenet I.<br>Teknik sampling yang digunakan ialah purposive sampling dengan jumlah responden<br>150 lansia di Kelurahan Winenet I. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan<br>bahwa sebagian besar lansia di kelurahan Winenet I memiliki tingkat resiko jatuh<br>rendah yaitu sebanyak 87 responden (58%) dari 150 responden yang diteliti,<br>sementara responden dengan tingkat resiko jatuh sedang yaitu 60 responden (40%),<br>dan responden dengan tingkat resiko jatuh tinggi yaitu 4 responden (2,7%).<br>Kesimpulan dari penelitian ini yaitu sebagian besar lansia yang tinggal di Kelurahan<br>Winenet I memiliki tingkat resiko jatuh rendah.</p> Rivolta Alfiko Musak Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Bethesda Tomohon 2025-07-24 2025-07-24 1 1 GAMBARAN HAMBATAN PERKULIAHAN DARING MAHASISWA STIKES BETHESDA TOMOHON DI MASA PANDEMI COVID-19 https://ejournal.stikesbethesdatmh.ac.id/index.php/repository/article/view/1 <p>GAMBARAN HAMBATAN PERKULIAHAN DARING<br>MAHASISWA STIKES BETHESDA TOMOHON<br>DI MASA PANDEMI COVID-19<br>Rivolta Musak<br>1<br>, Xenia Mandagi<br>2<br>, Meilita Enggune<br>3<br>, Andro R. Runtu<br>4<br>1. Dosen, Program Studi Diploma Tiga Keperawatan, STIKES Bethesda<br>Tomohon, Tomohon<br>2. Mahasiswa, Program Studi Diploma Tiga Keperawatan, STIKES<br>Bethesda Tomohon, Tomohon<br>3. Dosen, Program Studi Diploma Tiga Keperawatan, STIKES<br>Bethesda Tomohon, Tomohon<br>4. Dosen, Program Studi Diploma Tiga Keperawatan, STIKES<br>Bethesda Tomohon, Tomohon<br>Email:<br>* Corresponding Author : [email protected]<br>Abstrak<br>Latar Belakang Pandemi COVID-19 mempengaruhi berbagai aspek kehidupan<br>manusia, salah satu diantaranya adalah perubahan proses pembelajaran luring<br>menjadi daring. Perkuliahan daring pada pelaksanaannya membutuhkan dukungan<br>perangkat mobile seperti handphone dan laptop yang dapat digunakan untuk<br>mengakses informasi dimana saja dan kapan saja. Dalam pelaksanaan perkuliahan<br>daring, mahasiswa mengalami berbagai hambatan dan kendala. Tujuan dari<br>penelitian ini untuk mengetahui gambaran hambatan yang dialami oleh mahasiswa<br>terkhususnya mahasiswa Akademi Keperawatan Bethesda Tomohon dalam<br>perkuliahan daring di masa pandemi COVID-19. Metode penelitian ini<br>menggunakan desain penelitian kuantitatif dan pendekatan deskriptif dengan<br>teknik Purposive Sampling. Dilakukan di Akademi Keperawatan Bethesda Tomohon<br>pada bulan Maret 2021 sampai bulan April 2021. Sampel dalam penelitian ini adalah<br>mahasiswa Akademi Keperawatan Bethesda Tomohon yang memenuhi kriteria<br>inklusi sebanyak 277 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 31 responden<br>(11,2%) menyatakan bahwa hambatan yang dialami berada pada kategori tinggi, 242<br>responden (87,4%) pada kategori cukup, sedangkan 3 responden (1,4%) pada<br>kategori rendah. Sebagian besar mahasiswa menyatakan bahwa hambatan yang<br>dialami berada pada kategori cukup. Hal ini menunjukkan bahwa hambatan yang<br>dialami mayoritas responden tidaklah signifikan. Untuk mahasiswa, diharapkan agar<br>lebih aktif dalam kegiatan perkuliahan dan memiliki jaringan internet yang baik.<br>Untuk dosen, diharapkan meningkatkan keterampilan teknis dan menguasai aplikasi<br>yang digunakan dalam perkuliahan daring.<br>Kata Kunci: Hambatan, mahasiswa, pembelajaran daring, covid-19.</p> Rivolta Alfiko Musak Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Bethesda Tomohon 2025-07-04 2025-07-04 1 1 GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENARCHE PADA REMAJA PUTRI USIA 10-16 TAHUN DI DESA TANDENGAN SATU KECAMATAN ERIS KABUPATEN MINAHASA https://ejournal.stikesbethesdatmh.ac.id/index.php/repository/article/view/8 <p><em>Menarche </em>merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi dalam rentang usia 10-16 tahun atau pada masa awal remaja di tengah masa pubertas sebelum memasuki masa reproduks. Penelitian ini dilakukan pada remaja putri di Desa Tandengan Satu Kecamatan Eris Kabupaten Minahasa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan dalam menghadapi <em>menarche </em>pada remaja putri usia 10-16 tahun di Desa Tandengan Satu Kecamatan Eris Kabupaten Minahasa. Desain penelitian menggunakan metode survei dengan tujuan utama membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif dengan melihat kebelakang. metode <em>sampling </em>yang digunakan adalah <em>Totaly Sampling, </em>dengan jumlah keseluruhan responden yakni 61 orang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2021 – Juni 2021 dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar reponden memiliki tingkat kecemasan ringan (78,6%). Dengan hasil tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat, Institusi AKPER Bethesda Tomohon serta bagi Peneliti selanjutnya yang dapat mengembangkan desain penelitian mengenai tingkat kecemasan dalam menghadapi&nbsp;<em>menarche.</em></p> Welmin Lumi Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Bethesda Tomohon 2025-07-02 2025-07-02 1 1 1 7 ANTENATAL CARE MENENTUKAN KEJADIAN STUNTING PADA BAYI USIA TIGA TAHUN https://ejournal.stikesbethesdatmh.ac.id/index.php/repository/article/view/2 <p><strong>Pendahuluan:</strong>&nbsp;Stunting merupakan masalah jumlah nutrisi kronis yang disebabkan oleh asupan nutrisi yang tidak seimbang dengan kebutuhan nutrisi selama waktu yang cukup lama.&nbsp; Stunting dapat terjadi dari saat janin masih dalam kandungan hingga saat anak berusia dua tahun. Stunting disebabkan oleh beberapa faktor dan antenatal care menjadi salah satu penyebabnya. Tujuan penelitian inui untuk mengetahui hubungan antenatal care dengan kejadian stunting pada bayi tiga tahun di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Modayag. <strong>Metode:</strong> penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode case control yang bersifat observasional analitik. Populasi dalam penelitian yaitu bayi tiga tahun. Sampel dalam penelitian ini terdiri atas 2 kelompok yakni 30 bayi kelompok kontrol dan 27 bayi kelompok kasus, sehingga total sampel 57 bayi tiga tahun Pengumpulan data primer menggunakan metode non probability sampling (NPS) dengan teknik purposive sampling yakni bayi dibawah 3 tahun. Analisis data terdiri atas analisis univariat dan bivariat. <strong>Hasil:</strong> hasil uji statistika diperoleh nilai p=0,000 (α&lt;0,05) yang berarti terdapat hubungan antara antenatal care dengan kejadian stunting pada bayi tiga tahun. Nilai <em>contingency coefficient</em> sebesar 0,707 yang berarti kekuatan hubungan antara antenatal care dengan kejadian stunting berada dalam kategori kuat. <strong>Simpulan:</strong> antenatal care berhubungan dengan kejadian stunting di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Modayag. Perlu sosialisasi yang rutin bagi ibu hamil tentang pentingnya 1000 HPK yang di dalamnya termasuk antenatal care (ANC) sehingga kejadian stunting dapat di tekan.</p> Ake Langingi Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Bethesda Tomohon 2025-07-24 2025-07-24 1 1 KUALITAS ELECTRIC MEDICAL RECORD MENENTUKAN KEPUASAN PASIEN JKN DI RUANG RAWAT INAP https://ejournal.stikesbethesdatmh.ac.id/index.php/repository/article/view/4 <p><strong>Pendahuluan:</strong>&nbsp;Kepuasan pasien telah menjadi prioritas utama bagi sistem layanan kesehatan yang efektif.&nbsp;&nbsp; Dalam sistem perawatan kesehatan, sistem rekam medis elektronik (RME) mengubah rekam medis konvensional yang berbasis kertas menjadi digital. Beralihnya dari rekam medis berbasis kertas ke rekam medis elektronik (RME), fasilitas kesehatan dapat mengatasi banyak masalah yang terkait dengan metode tradisional. Ini termasuk ruang penyimpanan yang lebih besar, kesulitan membaca tulisan tangan, dan risiko kehilangan data (keamanan data). Selain itu, dokumentasi yang lebih lengkap dan standarisasi, akses yang lebih mudah ke data, dan komunikasi yang lebih baik antara petugas kesehatan dan pasien dapat dicapai melalui RME. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menganalisis hubungan kualitas RME dengan kepuasan pasien JKN di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon. <strong>Metode</strong>&nbsp;yang digunakan dalam penelitian ini yakni penelitian jenis kuantitatif yang bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional study dengan sampel yang digunakan sebanyak 216 responden (total sampling) dengan analisis univariat dan bivariat. <strong>Hasil</strong>&nbsp;penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil uji <em>Fisher Exact Test</em> diperoleh nilai p=0,015 (&lt;α=0,05) yang menujukkan bahwa terdapat hubungan antara kualitas RME dengan kepuasan pasien JKN di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon. <strong>Kesimpulan</strong>&nbsp;penelitian ini adalah terdapat hubungan antara kualitas RME dengan kepuasan pasien JKN di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon. Sebagai saran bagi pimpinan rumah sakit terlebih bagi pihak direksi rawat inap di Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon untuk meningkatkan kualitas RME demi mencapai standar pelayanan kesehatan khususnya bagi pasien rawat inap demi kepuasan pasien.</p> Royke Langingi Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Bethesda Tomohon 2025-07-04 2025-07-04 1 1 HEALTH LITERACY BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA ORANG DEWASA DIATAS 35 TAHUN: SEBUAH STUDI KASUS KONTROL https://ejournal.stikesbethesdatmh.ac.id/index.php/repository/article/view/6 <p><strong>Pendahuluan: </strong>Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan dunia saat ini. Hipertensi dapat menyebabkan beban kerja jantung yang berlebihan, yang menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, gagal ginjal, jantung, kebutaan, dan gangguan fungsi kognitif. Penyakit hipertensi dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal. Kurangnya <em>health literacy</em> masyarakat yang menjadi penyebab prevalensi hipertensi menjadi semakin meningkat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kaitan <em>health literacy</em> dengan Kejadian hipertensi pada orang dewasa diatas 35 tahun di Desa Modayag. <strong>Metode: </strong>metode yang digunakan adalah metode <em>case control study</em>, dimana sampel terdiri atas 110 kelompok kasus dan 100 kelompok kontrol yang bukan penderita hipertensi. Total sampel 210 yang diambil secara acak dengan metode simple random sampling. <strong>Hasil:</strong>&nbsp;hasil penelitian ini memperoleh nilai <em>p</em>=0,001 yang berarti bahwa terdapat hubungan <em>health literacy</em> dengan kejadian hipertensi pada orang dewasa diatas 35 tahun di Desa Modayag. Nilai <em>contingency coefficient</em> sebesar 0,409 yang berarti bahwa kekuatan hubungan antara <em>health literacy</em> dengan kejadian hipertensi bersifat sedang/cukup. Diperoleh juga nilai OR= 2,547 yang berarti bahwa <em>health literacy</em> yang baik akan berpeluang 2 kali tidak terjadi hipertensi, demikian juga sebaliknya. <strong>Simpulan:</strong>&nbsp;kesimpulan dari penelitian ini yakni terdapat hubungan health literacy dengan kejadian hipertensi pada orang dewasa diatas 35 tahun di Desa Modayag. Sebagai saran bagi instansi terkait agar meningkatkan pelayanan kesehatan melalui peningkatan <em>health literacy</em>, terutama pada penderita hipertensi.</p> Grace Watung Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Kesehatan Bethesda Tomohon 2025-07-24 2025-07-24 1 1